Notification

×

Iklan

Iklan

Cangkrukan Humanis, Satlantas Tanjung Perak Ajak Sopir Cegah ODOL

Jumat, 11 Juli 2025 | Juli 11, 2025 WIB Last Updated 2025-07-11T02:20:31Z
KILAS JAVA, TANJUNGPERAK – Suasana santai namun sarat makna tampak di Warung Kopi Buffer Truk kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Sejumlah sopir truk ekspedisi tampak berkumpul bukan hanya untuk beristirahat, tetapi juga untuk berdialog langsung dengan jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pelabuhan Tanjung Perak dalam sebuah forum bertajuk “Polantas Menyapa Bersama Menuju Indonesia Zero Over Dimensi dan Over Loading (ODOL)”.

Kegiatan yang berlangsung dalam suasana akrab ini dipimpin langsung oleh Kasat Lantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP Imam Sayfudin Rodji, yang hadir bersama para Kanit dan anggota Satlantas lainnya. 

Dialog terbuka antara aparat penegak hukum dan para pengemudi truk ini bertujuan membangun komunikasi dua arah yang lebih humanis dan produktif.

“Ini bukan semata-mata soal penegakan hukum, tetapi juga tentang pendekatan edukatif dan kemitraan. Kami ingin menjalin relasi yang lebih erat dengan para pengemudi, sebagai ujung tombak logistik nasional, agar tercipta kesadaran bersama dalam menjaga ketertiban berlalu lintas,” jelas AKP Imam.

Dalam kegiatan tersebut, Satlantas menyampaikan dua agenda utama. Yang pertama adalah kampanye Zero ODOL, sebuah gerakan nasional yang menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar dimensi dan beban kendaraan. 

Menurut AKP Imam, pelanggaran ODOL kerap menjadi penyebab utama kecelakaan lalu lintas dan kerusakan infrastruktur jalan yang berakibat pada kerugian besar secara ekonomi maupun keselamatan publik.

Agenda kedua adalah sosialisasi awal terkait Operasi Patuh 2025 yang akan dilaksanakan secara serentak mulai 14 Juli 2025. 

Melalui kesempatan ini, pengemudi truk diimbau untuk mempersiapkan kelengkapan administrasi kendaraan, serta disiplin dalam menaati aturan dan rambu lalu lintas.

“Kami ingin informasi ini sampai lebih dulu ke lapangan, agar para sopir memiliki waktu untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan. Tujuan utama dari operasi ini bukan represif, tetapi untuk menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan secara signifikan,” tegasnya.

Inisiatif cangkrukan yang bernuansa dialogis ini mendapat respons positif dari para sopir truk. 

Banyak di antara mereka menyampaikan apresiasi karena merasa dilibatkan secara langsung dalam proses pembentukan budaya tertib berlalu lintas. 

Tak hanya itu, ruang dialog ini juga menjadi media untuk menyampaikan aspirasi serta kendala operasional yang mereka hadapi sehari-hari.

“Dengan adanya forum seperti ini, kami merasa dihargai. Kami harap kesadaran untuk tertib bisa tumbuh bukan karena takut ditilang, tapi karena memahami pentingnya keselamatan bersama,” ujar salah satu sopir yang hadir.

Kegiatan ini diharapkan menjadi model pendekatan yang berkelanjutan dalam membangun sinergi antara kepolisian dan pelaku transportasi logistik, khususnya dalam menciptakan kawasan pelabuhan yang lebih aman, tertib, dan bebas dari pelanggaran ODOL.

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update