Hingga akhir Juni 2025, pendapatan dari Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) meningkat sebesar 29,51 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini menunjukkan kesadaran masyarakat yang kian membaik dalam memenuhi kewajibannya, sekaligus mencerminkan efektivitas sistem pengumpulan dana yang diterapkan oleh perusahaan.
Lebih dari itu, Jasa Raharja berhasil mencatat lonjakan laba bersih sebesar 67,37 persen secara tahunan, yang mencapai Rp992,34 miliar. Pencapaian ini tidak hanya mencerminkan pengelolaan keuangan yang prudent dan efisien, namun juga menandakan keberhasilan optimalisasi sumber daya dan strategi yang terarah.
Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas kinerja yang telah dicapai. Ia menekankan bahwa capaian ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi seluruh elemen perusahaan yang bekerja secara terintegrasi.
“Kami sangat bersyukur dan bangga atas kinerja yang telah dicapai hingga pertengahan tahun ini. Pertumbuhan yang signifikan ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi seluruh insan Jasa Raharja,” ujar Rubi.
Tidak hanya fokus pada indikator finansial, Jasa Raharja juga menunjukkan komitmen nyata terhadap tugas kemanusiaan melalui respons cepat dalam menangani berbagai insiden kecelakaan. Dua kejadian besar yang mendapat sorotan adalah kecelakaan KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali dan kebakaran KM Barcelona 5 di perairan Talise, Sulawesi Utara.
Tim dari Kantor Wilayah Jasa Raharja Bali-Jawa Timur serta Sulawesi Utara langsung bergerak cepat melakukan pendataan korban, penjaminan perawatan rumah sakit, dan koordinasi dengan otoritas setempat. Respons yang tanggap ini mempertegas kehadiran Jasa Raharja sebagai garda depan perlindungan korban kecelakaan transportasi umum.
“Respons cepat tim kami di lapangan dalam menangani insiden kecelakaan merupakan cerminan nyata dari dedikasi Jasa Raharja sebagai BUMN yang hadir memberi perlindungan bagi korban kecelakaan lalu lintas dan penumpang transportasi umum. Kami tidak hanya berfokus pada angka, tetapi juga pada kecepatan dan empati dalam melayani,” tegas Rubi.
Dalam menyongsong paruh kedua tahun 2025, Jasa Raharja menegaskan arah strategis perusahaan dengan menitikberatkan pada sinergi lintas sektor. Kolaborasi dengan instansi pemerintah maupun swasta akan diperkuat guna menciptakan ekosistem keselamatan lalu lintas yang lebih komprehensif.
Strategi peningkatan layanan Jasa Raharja meliputi seluruh tahapan perlindungan, mulai dari fase pra-kecelakaan (pre-crash), saat kejadian (on-crash), hingga penanganan pascakecelakaan (post-crash). Pendekatan holistik ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan menyeluruh dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Selain itu, perusahaan terus mengedukasi masyarakat agar menggunakan kendaraan umum resmi, serta mendorong kepatuhan dalam membayar SWDKLLJ sebagai bagian dari tanggung jawab sosial dan keselamatan berkendara.
Seluruh arah strategis ini dirumuskan secara serius dalam forum Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Jasa Raharja yang berlangsung pada Selasa, 22 Juli 2025. Rakortas menjadi sarana evaluasi kinerja sekaligus titik tolak penyusunan peta jalan perusahaan untuk periode mendatang.
Rubi mengingatkan pentingnya fokus dalam pelaksanaan strategi dan menekankan bahwa efektivitas lebih utama daripada kuantitas strategi. “Lebih baik satu strategi dijalankan dengan baik daripada seribu strategi hanya dibahas tanpa akhir,” pungkasnya.
Rakortas 2025 ini diharapkan menjadi momentum strategis bagi Jasa Raharja untuk memperkuat kinerja, memperluas sinergi, dan meningkatkan kualitas layanan. Semua ini bermuara pada tujuan utama perusahaan: mewujudkan masyarakat Indonesia yang lebih terlindungi dan berkeselamatan.
